Malam selalu begitu mencekam belakangan ini, begitu sunyi tak ada lagi bintang yang menemani, tidak ada lagi suara jangkrik malam yang membuat suasana begitu bersahabat. Sekarang semuanya lenyap, hilang ntah kemana, hilang meninggalkan kebersamaannya dengan sang malam. Malam kini begitu mencekam,
belakangan ini.
belakangan ini.
Siapa yang bisa mengembalikannya, siapa yang bisa membantu saya mencari yang telah hilang agar sang malam tidak lagi begitu mencekam. Kasihan aku dengan sang malam, dia telah terlahir menjadi sebuah kegelapan, kegelapan yang mencekam. Kegelapan yang dulu tertutupi oleh sang binntang, suara gurauan para jangrik kini benar benar cuman tinggal kegelapan semata.
Sang malam kini hanya sendiri, menikmati kehidupannya tanpa seorang teman. Hidupnya yang dulu begitu bahagia, kini seolah dia dikutuk dengan menghisai alam ini oleh dirinya sendiri dan untuk dirinya seniri. Terus apa bedanya sang malam yang tanpa bintang dengan diriku ? apa bedanya sang malam tanpa kicauan jangkrik dengan diriku ? Kami begitu sama, kehampaan, dia mencekam aku tercekam. kami sama, dulu bahagia bersama temannya kini harus sendiri menghibur diri. Apa salah sang malam terhadap sang bintang ? apa salah ku terhada dirimu ? bagaimana bisa sang jangkrik tega meninggalkan sang malam ? bagaimana bisa kamu tega akan semua ini kepada diriku ?
Sang malam kini hanya bisa termenung menunggu, aku hanya bisa diam menunggu. Menunggu sang bintang datang kembali ditemani kicauan malam para jangkirk, menunggu dirimu datang kembali ditemani rangkulan khas seorang sahabat.
Diriku kini berteman dengan sang malam, mencekan dan tercekan telah menjadi sahabat kami, saling mencoba menghibur hati lara satu sama lain. Ku bertanya pada sang malam, apa yang kau inginkan saat ini ?. "aku hanya ingin mereka menemaniku kembali" jawab sang malam dilanjut sebuah pertanyaan darinya kepada diriku, kamu? dengan senyum kecil aku menjawab "aku tidak ingin dia kembali, aku sudah benci sama dia, tidak ingin aku terluka lagi, tidak ingin aku menjadi sesuatu yang sungguh tidak berharga, aku lebih berharga bersama kesepian, bersama dirimu sang malam yang kesepian" aku hanya inginkan hidupku terus berjalan sebagaimana mestinya, mengejar kembali impian dan asaku.
Tapi satu perbedaan diriku dengan sang malam kalau diriku masih bisa melihatmu, masih bisa memandangmu dan masih bisa bersua dalam hati, apapun sekarang yang bergejolak dihatiku, sebenci apapun diriku saat ini, hati ini tetap selalu menjagamu, raga ini selalu ada untukmu dan kamu tahu itu, kamu sangat tahu itu
No comments:
Post a Comment