Shini seorang gadis berusia 24 tahun yang kini tinggal sendiri di ibu kota Jakarta. Sudah lama dia merasakan kesendirian, merasakan kesepian tanpa adanya cinta yang menemani. Apalagi yang kurang bagi dirinya untuk mendapatkan seorang pasangan? Dia lumayan cantik dengan wajah khas wanita indonesia, ditambah lagi dia seseorang yang pintar, dia juga tercatat sebagai salah satu karyawan di perusahan internasional.
Suatu hari dia latihan di tempat gym seperti biasa di daerah Thamrin. Awalnya tidak ada yang berbeda dengan hari itu, malam minggu yang dihabiskan di tempat Gym sendiri. Semuanya berubah dan menjadi spesial sampai akhirnya dia bertemu dengan seorang pria bermata sipit. Seorang pria yang akhirnya diketahui berkewarganegaraan jepang. Awalnya Shini tidak merasakan apa-apa kepada pria itu, dia hanya tau kalau pria itu memang tampan dan cute dengan bentuk badan yang perfect bagi Shini, tidak terlalu berotot tapi tidak juga terlalu kurus. Tapi memang tidak ada yang spesial diawal, sampai suatu ketika mereka berada disuatu ruangan kecil saling mencoba menatap satu sama lain dengan tujuan menarik perhatian satu sama lain. Sebuah ketertarikan satu sama lain sudah terjadi. Namun mereka masih malu menunjukkan ketertarikan itu. Jelas saja mereka malu, masih banyak orang juga diruangan yang sempit itu. Merekapun belum berani menunjukkan rasa tertarik mereka dengan cara yang ekstrim.
Satu-persatu orangpun keluar meninggalkan ruangan itu, sampai hanya tersisa mereka berdua. Shini memberanikan diri untuk menegur duluan..
"Kamu sudah lama disini?" Tanya Shini..
Kalimat itu memperjelas bahwa Shini mengerti kalau pria itu sedang memperhatikannya dan berusaha menarik perhatian Shini, dan begitupun sebaliknya, dengan kalimat itu membuat pria bermata sipit itu langsung percaya diri kalau Shini memang juga tertarik pada dirinya.
Berjalanlah si pria tersebut dan duduk disamping Shini, sangat rapat, tanpa ada celah, nafas satu sama lain sampai bisa terdengar pada kuping masing-masing.
"Iya, sudah dua tahun saya disini" Jawab si pria itu dengan bahasa indonesia yang terbata-bata"
"Kamu kuliah?" Tanya Shini balik
"Tidak, saya kerja di Sudirman" dan selanjutnya si pria tersebut mencium Shini tepat di bibir.
Shini hanya diam tidak berkata-kata, dia hanya diam dan menikmati, karena sejujurnya dia sudah lama memimpikan sebuah ciuman dari seorang pria idaman, ditambah lagi ditengah kesendirian Shini yang sudah berabad-abad lamanya.
Ciuman mereka terus berlanjut, saling menikmati satu sama lain, sampai akhirnya mereka harus menyudahinya karena kedatangan beberapa orang keruangan kecil tersebut. Tidak ingin hanya berakhir disitu saja, Shini menanyakan nama pria itu,
"Nama kamu siapa?"
"Namaku Udo" Jawab si pria dengan terbata-bata kembali
"Kamu bukan orang indonesia yah?" Tanya Shini penasaran.
"Iya, saya dari Jepang"
"Sudah berapa lama disini?"
"Sudah 2 tahun"
"Aku boleh minta nimir HP kamu?" Minta Shini
"Iya boleh" Jawab Udo, si pria Jepang ini dengan senyuman yang manis.
Sesampainya di rumah, Shini tidak bisa tenang, pikirannya masih pada si pria Jepang itu. Hatinya berdebar. Sudah satu jam lebih dia di meja makan, namun makan malamnya belum habis-habis. Dia hanya terus kepikiran pria Jepang itu. Akhirnya dia putuskan untuk mengambil HP nya, menyoba untuk men-chat Udo melalui whatsapp.
"Hay Udo, ini gue Shini"
"Hai Shini"
"Did you like it?"
"Yes I did, hehehe"
....
"Are you single?"
"Yes, I am pretty sure I am single, how about you?
"Me too udo"
.....
Percakapan via whatsapp itu hanya berlangsung sampai tengah malam dan tidak adalagi balasan dari si pria Jepang itu. Sudah dua hari Shini menunggu balasan chat tersebut dari Udo, tapimasih tetap saja, tidak ada balasan dari pria itu.
Shini benar-benar jatuh cinta pada pria itu. Dia benar benar galau, dia menjadi tolol, tidak fokus melakukan sesuatu, ibarat gadis remaja SMA yang sedang jatuh cinta. Tapi kasihan si Shini, sepertinya si pria ini memang telah menghilang.
"What happened last two night stays at that night" Bisik hati kecil Shini si gadis malang.
cerita hanya fiktif belaka