Wednesday, 17 December 2014

Partikel


"Bagai seorang avatar, dia adalah perajut dan interkoneksi kami semua, setelah kami terhubung dan bergantung satu sama lain, mungkin dia merasa tugasnya sudah selesai dan berfikir jaringan ini akan tetap ada" (delfi's blog)

Memang itu benar, mereka sebuah molekul yang kehilangan satu partikel dan tidak bisa kembali utuh, utuh untuk terlengkapi menjadi sebuah kesatuan yang sempurna. Kehilangan itu membuat partikel lainnya (yang tidak kalah perannya) menjadi rapuh satu sama lain. Togetherness was more than happiness, mungkin kalimat itu memang agak norak, tapi bagi mereka itu keren. Kalimat itu melampaui batas imajinasi kesenangan. Kalimat itu bukti kalau mereka pernah menjadi sekumpulan partikel yang sempurna. Apa jadinya kalau memang kalimat itu pada akhirnya akan menjadi norak untuk digunakan? Bagaimana kalau kalimat itu memang sudah tidak bisa digunakan dimasa berikutnya? Apakah memang sedang terjadi sesuatu? Masih bertanyakah dirinya apa yang sedang terjadi?
Kini mereka kurang lengkap, apa jadinya pelangi tanpa si merah? Apakah si kuning dan hijau tetap kelihatan indah? Apa jadinya bumi ini tanpa adanya gaya gravitasi? Bisakah manusia tetap melangkah? Bagaimana jika dulu Adam tidak dipertemukan dengan Hawa? Apakah mereka bisa terbentuk menjadi sebuah kesempurnaan gabungan partikel? Ini kah yang dinamakan sebuah takdir yang tidak pernah bisa diduga? Dipertemukan, senang, dipisahkan, rindu.

Bagimana kelanjutan koneksi partikel yang tidak lengkap itu? Ada apa dengan mereka di 10 tahun nanti? Bagaimana dengan partikel yang telah tiada? Apakah perannya akan masih tetap eksis walau raga sudah tidak? Bagaimana keturunan selanjutnya apakah akan tahu kalau orang tua mereka pernah terhubungkan menjadi sebuah kesatuan yang sempurna oleh sebuah partikel yang luar biasa?

Tapi setelah dicermati, ini semua seperti telah dia rencanakan. Sebelum meninggalkan partikel partikel yang lain, dia telah mempersiapkan semuanya dengan baik. Dia membawa sebuah partikel baru untuk melengkapi kesatuan partikel yang lainnya kelak yang akan memiliki fungsi. Dia sudah mengetahui akan ada saatmya dia memang harus pergi, namun dia sadar dibutuhkannya sebuah partikel pengganti untuk tetap melengkapi partikel partikel yang lain menjadi sebuah kesatuan utuh. Diujinya partikel baru ini sebelum dia benar mantap untuk melangkah pergi.
Setalah dia rasa sang partikel baru siap dikoneksikan dengan partikel lain dan diapun pergi, menghilang dengan cepat, sangat cepat!

Cerita sang partikel yang telah pergi cukup sampai disitu saja, kini dimensi nyata membiarkan partikel yang telah pergi itu damai tertidur, karena mungkin memang dia lebih baik tertidur agar partikel partikel yang lain bisa memilikinya seutuhnya. Tapi bagaimanakah dengan si partikel baru ini? Bagaimana dengan partikel yang lain? Tetapkah terbentuk menjadi kesatuan yang sempurna?

No comments:

Post a Comment