Friday, 15 November 2013
Wednesday, 23 October 2013
Sunday, 20 October 2013
APA BAHAGIA ITU ?
Pagi ini saya terpikirkan apakah benar bahagia itu sederhana, apakah benar sesederhana itu ? baru saja saya membaca sebuah artikel di halaman blog poporina yang berjudul "Bahagia Itu Sederhana", berikut kutipan paragrafnya
sesederhana suara ibu dan keluarga di seberang pulau sana, siraman air
wudhu di subuh hari, semprotan parfum pertama di pagi hari, sapaan
'selamat pagi' yang tulus diberikan oleh acong, office boy di kantor,
segelas kopi sambil membaca e-mail di pagi hari yang tidak terlalu
sibuk, lagu kesukaan yang tiba-tiba diputar oleh music player dalam mode
shuffling, bincang ringan dengan penghuni kubikel, aroma buku baru,
aroma blus batik baru, sms dan chatting dengan teman lama, obrolan
dengan nindy dan luqman di kamar luqman yang berantakan, aroma hujan,
melihat langit senja bersama teman-teman di atap kantor sebelum maghrib,
suasana supermarket, teh tarik di malam hari, seprai yang baru diganti,
menulis code tanpa error, rilis aplikasi pertama, menu kantin yang
terkadang enak, selesai mendownload episode baru the big bang theory,
mms dan link foto kucing-kucing lucu dari papa dan cingu, mendengarkan
lagu jazz yang rumit tapi somehow terdengar harmonis, mendengarkan toe
sambil melamun, teman-teman yang entah bagaimana caranya dengan mistis
bisa membuat bibir ini selalu melengkung..
Apa iya bahagia itu semprotan parfum pertama di pagi hari ? aroma buku baru ? Sejenak saya berpikir kalau memang sebenarnya bahagia sesederhana itu, tapi terkadang manusia keluar dari kontrol hidupnya, keluar dari logikanya, tanpa menyadari telah membuat semuanya begitu drama.
Apakah kita bahagia pada saat itu ? logika yang sedang tidak bertemu dengan analogi pemikiran biasa, dimana ketika hatipun ikut berpikir karena sang otak telah berpikir terlalu banyak.
Tapi bagi saya cukup kebahagian itu adalah sebuah senyuman, senyuman yang bukan hanya di bibir saja, senyuman yang bukan hanya kasat di mata saja, melainkan senyuman di dalam hati, senyuman yang terpancar dari dalam, karena itulah arti sebuah kebahagian yang sebenarnya.
BALI PANDAWA BEACH AND TANAH LOT BEACH
Actually it was really my first time in Bali. Jika saat ini saya diminta untuk menggambarkan Bali dalam satu kata, kata "Keren"lah yang akan saya sebutkan. Keindahannya, angin pantainya, terik mataharinya, benar-benar mengesankan, belum ditambah dengan turis-turis dari berbagai negara semakin memperjelas kalau Bali memang salah satu tujuan yang harus dikunjungi!.
Keindahan Bali bukan hanya satu titik, dua titik, tapi lebih dari itu semua. Gila, bali sejenak merenungkan saya kalau memang tanah air ini luar biasa indahnya. Saya cinta Indonesia, tanah lahirku !!
Saturday, 19 October 2013
Monday, 23 September 2013
Terima Kasih
Saya tidak tahu apakah semua ini sudah berangsur membaik, saya belum mengerti apakah ujian ini sudah kuselesaikan dengan sempurna, kulihat dari caramu yang kini semua telah berangsur normal seperti sedia kala. Apakah benar sudah selesai ? Aku sudah lulus ? Semua jawaban ku atas soal soal ujian ini telah ku jawab dengan sangat baik ?
Saat ini detik ini, aku memandangmu, memandangmu dengan dalamnya, memandangmu sungguh dekat sangat dekat, tanpa kau sadari, namun aku belum berani mencoba menatap matamu bertatapan langsung dengan dirimu, bagaikan langit dan bumi yang selalu bertatapan, saling membutuhkan. Menatap dirimu, menikmati punggungmu saja sudah sangat cukup bagiku, yah sangat cukup!
Jika memang ujian ini telah berakhir, perlahan demi perlahan kembali seperti sedia kala, aku ingin ucapkan terima kasih, ujian ini sungguh bisa membuat diriku mengerti akan arti dari dunia ini, arti dari kerasnya kehidupan, bagaimana dewasa dalam menghadapi semua ujian ujian yang mungkin kelak akan lebih dahsyatnya.
Tapi jika ini memang bukan sebuah ujian darimu, kasihku tetap terucap dari hatiku, karena dengan ini semua aku sungguh belajar akan arti sebenarnya dalam kehidupan ini.
Terima kasih
Wednesday, 11 September 2013
Aku dan Malam
Malam selalu begitu mencekam belakangan ini, begitu sunyi tak ada lagi bintang yang menemani, tidak ada lagi suara jangkrik malam yang membuat suasana begitu bersahabat. Sekarang semuanya lenyap, hilang ntah kemana, hilang meninggalkan kebersamaannya dengan sang malam. Malam kini begitu mencekam,
belakangan ini.
belakangan ini.
Siapa yang bisa mengembalikannya, siapa yang bisa membantu saya mencari yang telah hilang agar sang malam tidak lagi begitu mencekam. Kasihan aku dengan sang malam, dia telah terlahir menjadi sebuah kegelapan, kegelapan yang mencekam. Kegelapan yang dulu tertutupi oleh sang binntang, suara gurauan para jangrik kini benar benar cuman tinggal kegelapan semata.
Sang malam kini hanya sendiri, menikmati kehidupannya tanpa seorang teman. Hidupnya yang dulu begitu bahagia, kini seolah dia dikutuk dengan menghisai alam ini oleh dirinya sendiri dan untuk dirinya seniri. Terus apa bedanya sang malam yang tanpa bintang dengan diriku ? apa bedanya sang malam tanpa kicauan jangkrik dengan diriku ? Kami begitu sama, kehampaan, dia mencekam aku tercekam. kami sama, dulu bahagia bersama temannya kini harus sendiri menghibur diri. Apa salah sang malam terhadap sang bintang ? apa salah ku terhada dirimu ? bagaimana bisa sang jangkrik tega meninggalkan sang malam ? bagaimana bisa kamu tega akan semua ini kepada diriku ?
Sang malam kini hanya bisa termenung menunggu, aku hanya bisa diam menunggu. Menunggu sang bintang datang kembali ditemani kicauan malam para jangkirk, menunggu dirimu datang kembali ditemani rangkulan khas seorang sahabat.
Diriku kini berteman dengan sang malam, mencekan dan tercekan telah menjadi sahabat kami, saling mencoba menghibur hati lara satu sama lain. Ku bertanya pada sang malam, apa yang kau inginkan saat ini ?. "aku hanya ingin mereka menemaniku kembali" jawab sang malam dilanjut sebuah pertanyaan darinya kepada diriku, kamu? dengan senyum kecil aku menjawab "aku tidak ingin dia kembali, aku sudah benci sama dia, tidak ingin aku terluka lagi, tidak ingin aku menjadi sesuatu yang sungguh tidak berharga, aku lebih berharga bersama kesepian, bersama dirimu sang malam yang kesepian" aku hanya inginkan hidupku terus berjalan sebagaimana mestinya, mengejar kembali impian dan asaku.
Tapi satu perbedaan diriku dengan sang malam kalau diriku masih bisa melihatmu, masih bisa memandangmu dan masih bisa bersua dalam hati, apapun sekarang yang bergejolak dihatiku, sebenci apapun diriku saat ini, hati ini tetap selalu menjagamu, raga ini selalu ada untukmu dan kamu tahu itu, kamu sangat tahu itu
Wednesday, 4 September 2013
This is for you
Well I give up on you. I don't know what to say but probably only big thanks for everything that you gave to me. I realize that we are not in anymore even still together but looks like there are some bounderies of us actually, big wall close all my looking to you. I miss your wisdom as well miss the whole of you. But your act is trying to lost my respect to you, you never appriated about what I did to you. Thanks for every positive stuff you gave to me. Thank you so much sir. If I may mention your name, I will but I can't actually. Maybe if you read this teks you will aware that this message I send for you spesially.
Finally I say good bye for happiness
Thursday, 6 June 2013
Dear My God
Dear my God, please give back what I had before, don't change. I still need what ever i had. Let me have it again.
I don't like the hair, cause It has been changed everything. Caused the hair ? I don't think so because I don't know the causes. Please come back come back the old of you.
Sunday, 2 June 2013
Just share
Saya bertanya karena saya tidak tahu, bukan untuk dimarahi bukan untuk di bentak, dan mungkin bukan berarti saya bodoh, karena dari gertakan anda seolah olah saya memang sangat tidak tahu apa apa
2 Juni 2013 10:23 PM
Wednesday, 29 May 2013
Ceritaku Berawal Disini
Semua ceritaku berawal dari sini. Awal dimana aku tidak takut lagi untuk melangkah jauh walau sendiri. Aku berani menjadi seorang "petualang" karena aku pernah melangkah disini, bersama mereka, bersama dia. Semua meragukan pada awalnya, mungkin mereka khawatir karena aku masih kecil. Masuk akal, karena mendaki gunung itu bukan hal yang main-main, semua itu menyangkut selamat atau tidak. Namun dia percaya, bahkan menjamin kalau aku pasti bisa. Bermula hanya dari sebuah candaan menjadi sebuah langkah yang akhirnya mengubah diriku. "Benar aku bisa mendaki gunung Slamet itu? Bisakah aku sampai ke puncak gunungnya dan kembali pulang dengan selamat Ceritanya akan seperti apa kira-kira?
Subscribe to:
Posts (Atom)